Apa Akibat Makan Ayam Setiap Hari
Tulang dan Otot Lebih Kuat
Tubuh manusia butuh asam amino untuk membangun jaringan otot. Menariknya, salah satu sumber asam amino adalah protein rendah lemak yang dipunyai ayam. Oleh karena itu, daging ayam punya peran penting untuk membuat tulang dan otot lebih tangguh.
Tidak hanya asupan asam amino, protein tinggi dari ayam juga membantu menjaga kepadatan mineral tulang. Singkat kata, mengonsumsi ayam akan membantu kita mendapat otot dan tulang yang lebih kuat sehingga mengurangi risiko cedera.
Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Daging ayam, sama seperti daging-daging merah, juga meningkatkan kadar kolesterol. Bahkan, hasil penelitian menemukan bahwasanya, kadar peningkatan kolesterol 'jahat' alias LDL dalam tubuh akibat daging ayam hampir sama dengan daging merah.
Di samping urusan kolesterol, umumnya, ayam yang disajikan mengandung sekitar 50% lemak. Dari angka tersebut, 30% di antaranya adalah lemak jenuh yang merangsang produksi kolesterol dalam tubuh.
Baikkah Ayam Dikonsumsi Setiap Hari?
Disadur dari Delish, jenis dan cara pengolahan ayam punya peranan besar untuk menentukan aman tidaknya mengonsumsi hewan satu ini. Sebab, tidak memungkinkan juga bagi kita untuk mengatakan dengan tegas bahwasanya ayam berbahaya atau tidak.
Pada intinya, semua hal sebaiknya berada dalam takaran sedang-sedang saja. Jika detikers terlalu banyak mengonsumsi ayam, sejumlah efek samping yang telah dijelaskan di atas bisa saja terjadi. Di lain pihak, bila terlalu sedikit, manfaat-manfaatnya pun tidak bisa diraih.
Bagaimana bila sudah terlalu nyaman makan ayam tiap hari? Sebagaimana dijelaskan dalam laman Eating Well, selain ayam, kamu harus mengimbanginya dengan sumber protein maupun lemak sehat lainnya. Alhasil, kebutuhan tubuh akan berbagai jenis nutrisi dapat terpenuhi.
Demikian penjelasan lengkap mengenai manfaat dan efek samping makan ayam setiap hari. Semoga pembahasannya bisa menjawab pertanyaan di benak detikers, ya!
TEMPO.CO, Jakarta - Buah-buahan kaya akan nutrisi, rasa, dan bermanfaat bagi kesehatan. Mengonsumsi buah secara teratur salah satu langkah cerdas untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sederet alasan seseorang perlu makan buah-buahan setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sumber Vitamin dan Mineral
Dikutip dari North Health Service, buah-buahan kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, vitamin A, kalium, dan folat. Nutrisi-nutrisi ini mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, kesehatan mata, regulasi tekanan darah, dan perkembangan sel.
Buah-buahan mengandung serat yang penting untuk pencernaan yang sehat. Serat membantu mencegah sembelit, menjaga kesehatan usus, dan mengatur kadar gula darah. Serat juga memberikan perasaan kenyang yang lebih lama, membantu dalam pengendalian berat badan.
Banyak buah mengandung senyawa antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan dapat membantu mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker.
Sebuah ulasan pada 2020 di Journal of American Heart Association menunjukkan bahwa makan buah memberikan manfaat kesehatan jantung. Buah-buahan yang menunjukkan manfaat terbesar antara lain buah jeruk, jus buah 100 persen, pommes, termasuk apel dan pir.
Selain itu, beberapa buah, seperti stroberi, blueberry, dan jeruk, juga diketahui memiliki manfaat khusus untuk kesehatan jantung. Buah-buahan itu dapat membantu menjaga kolesterol dalam batas normal, menjaga tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi.
Meskipun buah-buahan mungkin menunjukkan manfaat terbesar bagi jantung, ulasan tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada buah yang memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan jantung.
Menurut ulasan pada 2022 di Springer Link, asupan buah juga dapat membantu mengurangi risiko stroke dan hipertensi. Karena itu American Heart Association menyarankan dua porsi buah setiap hari.
Gula alami yang terkandung dalam buah memberikan sumber energi yang lebih baik daripada gula tambahan dalam makanan olahan. Makan buah sebagai camilan memberikan energi berkelanjutan dan mengurangi keinginan untuk makan makanan tinggi gula dan lemak.
Yg dikhawatirkan ibu hamil makan makann yg dibakar adalah tkut dagingnya krg mateng dan yg bagian gosongnya itu ga bagus baik buat si ibu atau janin. Kalau aku pribadi selama masih bs makan dgn opsi lain mah demi menjaga kesehatan dede ya ku ngalah dlu, yg penting dede sehat bun.. :)
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Hallo bunda, saya hamil 11 minggu dan ini anak pertama. Saya kepengen makan ayam bakar boleh ga ya bun. Minta infonya ya bunda
Meningkatkan kolesterol
Cara memasak ayam yang tidak tepat dapat memicu risiko kesehatan. Konsumsi makanan yang digoreng setiap hari dapat menambah asupan lemak dan meningkatkan kadar kolesterol.
Membuat Mood Lebih Baik
Kandungan asam amino triptofan yang dipunyai daging ayam membuat serotonin, 'hormon kesenangan', punya kadar tinggi di area otak. Perlu diingat bahwasanya triptofan dalam ayam tidak begitu tinggi sehingga bisa langsung membuatmu bahagia. Namun, penelitian menunjukkan daging ayam dapat meningkatkan kadar serotonin jika berpadu dengan faktor lain.
Risiko infeksi bakteri
Anda berisiko mengalami keracunan makanan akibat bakteri Salmonella jika cara pengolahan ayam tidak tepat, misalnya tidak bersih atau kurang matang.
Konsumsi ayam setiap hari sebenarnya tidak masalah. Namun, Anda perlu memperhatikan jenis ayam, bagian ayam, dan cara memasak yang tepat. Selain itu, lengkapi kebutuhan gizi lainnya dengan mengikuti pedoman gizi seimbang.
[embed-health-tool-bmi]
Daging ayam adalah santapan lezat yang digemari jutaan manusia di seantero dunia. Saking sukanya, beberapa orang bahkan makan ayam setiap hari tanpa henti. Akan tetapi, makan ayam setiap hari apakah baik bagi tubuh kita?
Di Indonesia, ayam disajikan dengan berbagai cara. Ada yang digoreng, dibakar, disemur, hingga diopor. Variasi pengolahan beragam ini menjadikan ayam sebagai hidangan yang tidak membosankan. Tak mengherankan jika hewan satu ini begitu digandrungi.
Namun, pernahkah detikers bertanya-tanya, apakah mengonsumsi daging ayam setiap hari berdampak baik untuk tubuh? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa baca uraian lengkapnya melalui pembahasan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekurangan nutrisi
Jika hanya mengonsumsi ayam tanpa bahan makanan lain yang bervariasi, Anda justru akan kekurangan nutrisi. Pastikan Anda melengkapi isi piring Anda dengan sumber karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral.
Peningkatan Kemungkinan Kontaminasi Bakteri
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa setiap tahun, sekitar 1 juta manusia sakit karena mengonsumsi produk unggas, termasuk ayam, yang terkontaminasi bakteri. Bahkan, studi pada 2017 lalu menunjukkan unggas sebagai penyumbang wabah dan penyakit akibat makanan tertinggi.
Tak bisa dipungkiri, proses pengolahan ayam yang tidak higienis mungkin menyebabkan sisa-sisa bakteri untuk terus bertahan. Sebut saja Campylobacter dan Salmonella. Kedua bakteri ini bisa menyebabkan diare, demam, hingga kram perut.
Menjaga Berat Badan dan Kesehatan Jantung
Sederhananya, dengan mengonsumsi lebih banyak protein, tubuh akan merasa kenyang kendati porsi yang dimakan lebih sedikit. Oleh karena itu, daging ayam yang mengandung banyak protein jadi pilihan menarik untuk dikonsumsi saat sedang weightloss atau sekadar menjaga berat badan tubuh.
Efek dominonya, semakin ideal berat badan, faktor risiko kesehatan lain seperti jantung juga turut berkurang. Misalnya saja, mengatasi kadar trigliserida dan tekanan darah yang tinggi. Jadi, daging ayam bermanfaat untuk menurunkan/menjaga berat badan sekaligus menjaga kesehatan jantung.
Berat badan berlebih
Konsumsi makanan tinggi lemak dalam jumlah berlebih akan berkontribusi pada peningkatan berat badan. Bila tak bisa mengendalikan nafsu makan ayam setiap hari, Anda mungkin akan mengalami pertambahan bobot tubuh.
Asupan protein berlebihan juga dapat meningkatkan risiko keracunan, penyakit batu ginjal, penyakit jantung, dan kanker usus besar.